Sepasang Naga Lembah Iblis ( 1)

         
Karya : Asmaraman S Kho Ping hoo
Ebook by Muk San & Dewi KZ
Kang-zusi.info Ebook-dewikz.com
                                                          
Jilid 1
Setelah mengalami perang saudara yang terkenal dengan sebutan jaman Sam-Kok ( Tiga Negeri ) antara tahun 221 – 265 , akhirnya Tiongkok dapat dikuasai oleh Kerajaan Wei dan dapat dipersatukan kembali . Namun kedamaian itu tidak lama dinikmati rakyat karena segera di susul oleh kekacauan terjadi terus menerus , perang perebutan kekuasaan di tambah lagi oleh penyerbuan bangsa Suku Nomad dari utara dan barat , maka kehidupan rakyat jelata menjadi amat sengsara .

Bahkan sampai pada abad ke lima , bangsa Tiongkok masih belum dapat menikmati kehidupan yang tentram . Hukum rimba berlaku dimana-mana , siapa kuat dia menang dan siapa menang dia kuasa dan yang berkuasa selalu benar . Kesengsaraan memuncak dan kekacauan menghebat ketika
bangsa-bangsa Nomad , yaitu suku Hsiung-nu , Turki , Tibet dan Bangsa Toba mempersatukan diri dan menyerbu ke selatan . Akhirnya seluruh Tiongkok utara dapat dikuasai oleh suku bangsa Toba yang mendirikan Kerajaan Toba ( Mongol ) . Tiongkok kembali terpecah belah dan kekacauan
berlangsung terus .

Kisah ini dimulai dalam jaman yang kacau itu , sekitar tahun 545 Masehi . Pada suatu hari , seorang wanita menggendong anaknya yang baru berusia setahun , berlari-lari mendaki bukit dan dengan nekat memasuki daerah Lembah Iblis . Padahal , lembah ini merupakan daerah yang amat di takuti . 

Bahkan para pemburu yang paling gagah sekalipun tidak berani memasuki lembah ini . walaupun berkawan banyak . Mereka semua percaya bahwa lembah ini di huni oleh iblis-iblis yang jahat . Akan tetapi wanita itu nekat , lari memasuki lembah sambil menggendong anaknya dan sambil menangis . 

Ia seorang wanita berusia duapuluh tahun lebih , cantik manis walaupun pakaiannya menunjukkan bahwa ia seorang desa . Anak yang di gendongnya adalah seorang anak laki-laki yang tidak menangis karena ia di dekap di dada ibunya dan mulutnya di sumbat putting buah dada yang penuh air susu . Beberapa kali wanita itu menengok dan ketika melihat bahwa laki-laki itu masih terus mengejarnya , ia berlari semakin cepat memasuki hutan pertama di lembah itu .

Laki-laki yang mengejarnya itu berusia empat puluh tahun , tinggi besar bermuka hitam , di punggungnya terselip sebatang golok yang masih merah karena berlepotan darah .  Dia baru saja membunuh suami wanita itu dan kini mengejar  si wanita .

Pada masa itu kejadian seperti ini seringkali berlangsung . Perampokan , perkosaan , pembunuhan terjadi dimana-mana tanpa ada pihak penguasa yang dapat menanggulanginya . Suami wanita itu bernama Cian Kim , seorang petani yang tinggi besar dan termasuk jagoan di dusunnya . Akan tetapi
hari itu dusun di datangi segerombolan orang kasar dipimpin orang tinggi besar bermuka hitam itu . 

Mereka merampok dusun dan ketika melihat isteri Cian Kim , kepala perampok itu terpesona dan segera mengejarnya . Suaminya segera turun tangan menghalanginya , akan tetapi kepala perampok itu lalu menyerangnya dengan golok . Terjadi perkelahian tidak seimbang . Karena kepala perampok itu pandai bermain silat dan tak lama kemudian Cian Kim roboh mandi darah dan tewas . Isterinya , Lan Si , lari sambil menggendong puteranya , di kejar oleh kepala perampok itu .

Dan kini mereka memasuki Lembah Iblis . Agaknya nafsu berahi telah naik ke otak kepala perampok itu yang tergila-gila melihat Lan Si yang montok dan manis itu . Maka diapun lupa bahwa dia telah memasuki daerah yang amat di takuti itu . “ Berhenti , manis , ha-ha-ha . Engkau hendak lari kemana
lagi ? Menyerahlah dan aku tidak akan mengganggu anakmu . ha-ha !” kepala perampok itu tertawa melihat betapa wanita itu sudah mulai kendur larinya .

Mereka tiba di bagian yang banyak pohon-pohon besarnya . Dan wanita yang sudah kelelahan itu akhirnya tersandung akar pohon dan terjerembab jatuh , dan terdengarlah puteranya menangis menjerit-jerit .

“ Ha-ha-ha , engkau tak dapat lari lagi ........ ! “ Si muka hitam tertawa bergelak dan menubruk kea rah wanita yang masih rebah miring itu.   (bersambung ke bagian 2)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama